Guru Generasi Z
Generasi
Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun 2010
masehi. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Y, generasi ini merupakan
generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang.
Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Y.[1]
Generasi
Z disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet.
Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan
semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan
PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang
dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah
mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara
tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.[2]
Guru
sebagai pengasuh, pendamping dan orang tua anak- anak disekolah haruslah mampu
mengkuti perkembangan anak- anak baik pola asuh maupun cara menyampaikan
pembelajaran. Anak- anak generasi Z yang sudah sangat akbrab dengan internet
tidak bisa disamakan dengan generasi sebelumnya yang bisa datang, duduk, diam,
dan memperhatikan penjelasan guru. Guru bukan lagi menjadi satu- satunya sumber
informasi dan pusat perhatian mereka. Sehingga keterampilan dan kemampuan guru
dalam mengelola kelas dan menggunakan teknologi mutkak dibutukan. Guru harus
mampu menyajikan pembelajaran yang menyita perhatian mereka mengakomodasi
energi dan rasa ingin tau yang cukup besar.
Perkembangan
teknologi yang cukup pesat juga diiringi dengan dampak negative. Disinilah
tantangan lain bagi guru yang harus mampu menekan dampak negative tersebut
dengan mengenalkan konten – kenten positif yang bisa diakses anak- anak dimana
saja, dan kapan saja.
Salah
satu solusi untuk menjawab kedua tantangan tersebut adalah dengan memanfaatkan
portal rumah belajar yang dihadirkan
oleh Kemendikbud untuk masyarakat luas secara gratis. Portal ini bisa
diakses dengan cara klik http://belajar.kemdikbud.go.id atau bisa instal
aplikasi rumah belajar di Hp android anda.
Berikut
gambar kesuruan belajar anak- anak dengan memanfaatkan portal rumah belajar
baik menggunakan PC Maupun HP.
Ayo gabung dengan portal
rumah belajar. Ikutilah perkembangan teknologi dan kemudahan yang ditawarkan.
Yakinlah bahwa kehadiran teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan posisi
guru tetapi memperkuat peran guru sebagai pendidik milenial.
Mari berubah atau kalah.
Belajar asyik dan
menyenengkan dengan rumah belajar.
Belajar dimana saja, kapan
saja, dengan siapa saja.
Refrensi
[2] a b c d e fGenerasi
Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun 2010
masehi. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Y, generasi ini merupakan
generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang.
Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Y.[1]
Generasi
Z disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet.
Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan
semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan
PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang
dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah
mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara
tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.[2]
Guru
sebagai pengasuh, pendamping dan orang tua anak- anak disekolah haruslah mampu
mengkuti perkembangan anak- anak baik pola asuh maupun cara menyampaikan
pembelajaran. Anak- anak generasi Z yang sudah sangat akbrab dengan internet
tidak bisa disamakan dengan generasi sebelumnya yang bisa datang, duduk, diam,
dan memperhatikan penjelasan guru. Guru bukan lagi menjadi satu- satunya sumber
informasi dan pusat perhatian mereka. Sehingga keterampilan dan kemampuan guru
dalam mengelola kelas dan menggunakan teknologi mutkak dibutukan. Guru harus
mampu menyajikan pembelajaran yang menyita perhatian mereka mengakomodasi
energi dan rasa ingin tau yang cukup besar.
Perkembangan
teknologi yang cukup pesat juga diiringi dengan dampak negative. Disinilah
tantangan lain bagi guru yang harus mampu menekan dampak negative tersebut
dengan mengenalkan konten – kenten positif yang bisa diakses anak- anak dimana
saja, dan kapan saja.
Salah
satu solusi untuk menjawab kedua tantangan tersebut adalah dengan memanfaatkan
portal rumah belajar yang dihadirkan
oleh Kemendikbud untuk masyarakat luas secara gratis. Portal ini bisa
diakses dengan cara klik http://belajar.kemdikbud.go.id atau bisa instal
aplikasi rumah belajar di Hp android anda.
Berikut
gambar kesuruan belajar anak- anak dengan memanfaatkan portal rumah belajar
baik menggunakan PC Maupun HP.
Ayo gabung dengan portal
rumah belajar. Ikutilah perkembangan teknologi dan kemudahan yang ditawarkan.
Yakinlah bahwa kehadiran teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan posisi
guru tetapi memperkuat peran guru sebagai pendidik milenial.
Mari berubah atau kalah.
Belajar asyik dan
menyenengkan dengan rumah belajar.
Belajar dimana saja, kapan
saja, dengan siapa saja.
Refrensi


Komentar
Posting Komentar